Selamatdansukses’s Blog

Just another WordPress.com weblog

TAKHRIJ HADITS

TAKHRIJ HADITS

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَاب
”TIDAK ADA SHALAT BAGI ORANG YANG TIDAK MEMBACA AL-FATIHAH”
A. Pendahuluan
Tidak semua hadis yang kita dengar dari pengajian-pengajian berkualitas sahih. Sebagian penceramah atau da’I sering menyampaikan hadis dengan tidak menyebutkan sumber, sanad maupun rawinya. Ini menjadi koreksi tersendiri bagi para da’I yang menyampaikan syi’ar islam baik melalui ceramah, pidato, maupun pengajian-pengajian untuk mencermati dan meneliti lagi hadis-hadis yang akan di sampaikannya, dari mana sumber nukilnya, sejauh mana tingkat kualitas hadis dan siapa rawi yang meriwayatkannya.
Untuk mengurangi kesalahan dalam penukilan hadis, maka perlulah dilakukan usaha takhrij hadis kembali. Dengan adanya usaha takhrij ini, kita akan mengetahui keabsahan hadis itu, mulai dari siapa perawinya, bagaimana sipat rawi tersebut, urutan sanadnya, keaslian matan, dan kualitas hadis ini secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan kita ketahui apakah hadis ini dapat dijadikan hujjah, bisa diamalkan, dan sebagainya.
Dalam makalah ini penulis mencoba untuk memaparkan takhrij sepotong hadis mengenai kedudukan Al-Fatihah didalam shalat. Dimana hadis ini penulis temukan dalam buku terjemahan hadis Bukhari terjemahan dari…..yang tercantum dalam kitabusshalah, Bab bacaan-bacaan yang wajib bagi para imam dan ma’mum setiap shalat. Adapun hadis itu berbunyi :
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca pembuka Kitab (Al- Fatihah )

Penulis berusaha menelusuri hadis tersebut di berbagai kitab hadis berikut:
1. Shahi Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Sunan abi Dawud
4. Sunan at-turmudzi
5. Sunan An-Nasa’i
6. Sunan Ibnu Majah
7. Kitab Al-Muwathta’ Imam Malik
8. Sunan Ad-Darimi
9. Musnad Ahmad Bin Hanbal.
Dari berbagai kitab hadis tersebut dikutip dalam makalah ini berupa Matan, Sanad, Nomor, Kitab dan Bab Hadisnya. Didalam makalah ini jugak akan dipaparkan secara singkat mengenai rawi terahir, kualitas hadis, baik dari segi sanad dan rijal haditsnya. Selain itu penulis jugak akan memaparkan kode klasifikasi Kitab-Kitab Hadits yang penulis jadikan referensi dalam Makalah ini.

B. Penelusuran Hadits
Sebagaimana yang telah penulis sebutkan pada pendahuluan tadi bahwa hadits yang penulis takhrij ini, penulis telusuri melalui kitab mu’jam al mufahras dan kitab jami’ ash-shagir. Karena itu, penulis akan menampilkan apa yang penulis temukan pada kedua kitab tersebut.
Di dalam mu’jam al-mufahras, hadits ini ditemukan pada halaman 423, juz pertama (ا-ح). Penelusuran ini berdasarkan pada kata فاتحة yang merupakan akar kata dari فتح. setelah dilakukan penelusuran ternyata ditemukan hadits ini disana seperti berikut:
لا صلاة الاّ بفاتحة الكتاب : خ الأ ذان ۹۵ , م الصلا ة ۱۱ ,د الصلاة ۸۱۸ ,ت ابواب الصلاة ۱۸۳ ,ن الاء فتتاح ۱۱ ,جه ۸۲۷ ,دي الصلاة ۳۲۰, حم ۵ ۳۲۲
Berdasarkan petunjuk dari mu’jam itu sendiri, rumusan yang tertulis seperti diatas menunjukkan bahwa hadits dengan matan seperti di atas tercantum pada:
– Shahih Bukhori (خ ) pada kitab Azan, bab yang ke-95.
– Shahih Muslim (م) kitab shalat bab yang ke-11
– Sunan Abu Dawud د)) kitab shalat Hadis ke 818.
– Sunan At-Turmudzi (ت) Bab Shalat ( Bab ke 183)
– Sunan Nasya’i (ن) kitab iftatah bab ke.11
– Sunan ibnu Majah (جه) Hadis ke 827
– Sunan Ad-Darimi (د) Kitab Shalat Bab ke 32
– Musnad ahmad bin hanbal (حم ) juz 5 halaman 322 dan 425.
Berdasarkan informasi dari mu’zam al-mufahras ini, dapat diketahui bahwa hadits seperti yang tertulis di atas terdapat dalam kitab hadis Shahih Bukhori, Shahi Muslim, sunan Abu Daud, Sunan At-Turmudzi, Sunan Nasa’I, Sunan Ibnu Majah, Al-Muwwaththa’, Sunan Ad-Darimi dan musnad Ahmad bin Hanbal.. Rawi pertamanya adalah ‘Ubadah bin Shamat dan ia adalah hadits shahih dalam kitab hadits tersebut

C. Pengutipan Hadits dari Kitab Sumber
a. Dalam kitab Hadits Bukhari
Kitab Shahih Bukhari disebut juga Jami’ Ash-shagir yang disusun oleh Imam Abu ’Abdillah Muhammad ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah al-Bukhari.
Penulis mendapati Kitab Shahih Bukhari dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh Darul Fikri-Beirut pada perpustakaan IAIN Imam Bonjol Padang dengan kode klasifikasi (A 2×2.21 Buk s C.4 PADANG).Di dalam kitab ini tertera hadis yang dicari sebagai berikut :
صحيح البخاري
– (756) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca pembuka Kitab (Al Fatihah ).
Sanad
رسول الله:- عبادة ابن الصّامت- محمود ابن الربيع- الزهريّ- سفيان- عليّ ابن عبد الله- (صحّه بخاريّ (
“ dan pada :كتاب الآ ذاHadis ini ditemukan pada “
95 -باب وجوب القرآةاللإمام والمآموم في الصلواة كلّها ….
Halaman 146, dengan nomor hadis 756 . pada kitab ini hannya ditemukan satu bunyi hadis saja yang berkenaan dengan bunyi hadis diatas dengan perawinya Imam Bukhori, kualitas hadis shahih dan dapat dijadikan hujjah yang menyatakan bahwa Al-Fatihah adalah rukun di dalam Shalat.

b. Dalam kitab hadits Shahih Muslim
Penulis mendapati kitab hadis shahih Muslim dalam bahasa Arab yang diterbitan oleh Dar Al-kutub al-‘imamiyyah pada perpustakaan IAIN Imam Bonjol Padang dengan kode klasifiksi (A 2×2.22 Nai S. C.5 PADANG). Didalam kitab ini kami menemukan hadis yang sama dengan tujuh rangkaiyan Sanad Yang berbeda. Adapun hadis tersebut berbunyi :
صحيح المسلم
(1)
– (34) لاَ صَلاَةَ لِمْنَ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca pembuka kitab ( Al-Fatihah )

Sanad
رسول الله:- عبادة ابن الصّامت- محمود ابن الربيع- الزهريّ- سفيان اين عيينة- أبوبكر- (صحّه مسلم )
(2)
– (35) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ الْقُرْآنِ
Artinya: Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Ummul Qur’an ( Al-Fatihah )

Sanad
رسول الله:- عبادة ابن الصّامت- محمود ابن الربيع- ابن شهاب- يونس- ابن وهب- أيو الطّاهر- ( صحّه مسلم )
(3)

– (36) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ الْقُرْآنِ
Artinya: Tidak ada shalat bagi arang yang tidak membaca Ummul Qur’an ( Al-fatihah )
Sanad
رسول الله:- عبادة ابن الصّامت- محمود ابن الربيع- ابن شهاب- صالح- أبو يعقوب- يعقوب ابن إبراهيم- الحسن ابن عليّ الحلواني- ( صحّه مسلم )
(4)
– (37) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَصَاعِدًا
Artinya: tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Ummul QUR’AN , ( Al-Fatihah) dan seterusnya.

Sanad
رسول الله:- عبادة ابن الصّامت- محمود ابن الربيع- الزهريّ- معمر- عبد الرزّاق- إسحاق ابن إبراهيم و عبد بن حميد- (صحّه مسلم )
(5)
– (38) مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقَرْآنِ، فَهِىَ خِدْاجٌ.
Artinya: Siapa yamg mengerjakan Shalat tanpa membaca ummul Qur’an(al-Fatihah), maka Shalatnya tidak sempurna.

Sanad
رسول الله:- أبي هريرة- أبي علاء- علاء- سفيان بن عيينة- إسحاق بن إبراهيم الحنظليّ- ( صحّه مسلم )
(6)
– (40) مَنْ صَلَّى صَلاَةً فَلَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ… بِمِثْلِ حَدِيْثِ سُفْيَانَ، وَفِى حَدِيْثِهِمَا: قَالَ اللهُ تَعَالىَ: قَسَمْتُ صَلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ. فَنِصْفُهَا لِى وَنِصْفُهَا لِعَبْدِى.
Artinya: Siapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah ), maka shalatnya tidak sempurna…..

Sanad

رسول الله:- أبوهريرة- الزهريّ- لعلاء بن عبد الرحمن بن يعقوب- ابن جريج- عبد الرزّاق- محمود بن ربيع- ( صحّه مسلم )
(7)
– (41) مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، فَهِىَ خِدَاجٌ. يَقُوْلُهَا ثَلاَثًا … بِمِثْلِ حَدِيْثِهِمْ.
Artinya: Siapa yang shalat tampa membaca Pembuka Kitab ( Al-Fatihah ), maka shalatnya tidak sempurna (rasul mengulanginya sebanyak tiga kali….

Sanad
رسول الله:- أبو هريرة- أبو لعلاء- لعلاء- أبو أويس- النّضر بن محمد- أحمد بن جعفر المعقريّ- ( صحّه مسلم )
Hadis Hadis-Hadis diatas terdapat pada Kitab
– صحيح المسلم . صفحة:154 .
كتاب الصّلاة ز.(11 – باب وجوب قرآة الفاتحة في كلّ ركعة………))
Meskipun dalam Kitab ini terdapat tujuh buah hadis yang sama dan berbeda Sanad pada suatu tinkatan tertentu, namun kami tidak menemukan hal-hal yangmelemahkan keshahihannya meskipun terdapat perbedaan Nama tentang surah Al-Fatihah ini. Hadis ini diriwayatkan oleh muslim dengan kualitas Hadis Shahih.dalam hal ini Al-Fatihah masih tetap rukun yang harus dikerjakan dalam shalat.

c. Dalam Kitab Hadits Sunan Abu Dawud
Penulis mendapati Kitab Hadis Sunan Abu Dawud dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh Darul Fikri pada perpustakaan IAIN Imam Bonjol PADANG dengan kode klasifikasi (A 2×2.23 Saj s J.1 C.2). penulis menemukan hadis yang sama tentang kedudukan Al-Fatihah dalam Shalat. Hadis tersebut berbunyi :
(1)
– (818) أَمَرَنَا أَنْ نَقْرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَمَا تَيَسَّرَ .
Artinya: kami disuruh (oleh Nabi) agar membaca al-fatihah dan ayat-ayat yang memudahkan (bagi orang yang Shalat tersebut)

Sanad
رسول الله:-أبي سعيد- أبي نضرة- قتادة- همّام- أبو الوليد الطّياليسيّ- (صحّه أبوداود)
(2)
– (819) اُخْرُجْ فَنَادِ فِى الْمَدِيْنَةِ اَنَّهُ لاَ صَلاَةَ إِلاَّ بِقُرْآنٍ، وَلَوْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَمَا زَادَ.
Artinya: Keluarlah maka, beritahukanlah bagi orang-orang Madinah bahwa tidak ada Shalat kecuali dengan membaca Ayat-Ayat Al-Qur’an, sekurang-kurangnya membaca al-Fatihah, dan sunah menambah dengan Ayat-Ayat lain.

Sanad
رسول الله:- أبوهريرة- أبو عثمان النّهديّ- جعقر بن ميمون البصريّ- عيس- إبراهيم بن موس الرازيّ- (صحّه ابو داود)

(3)
– (820) اَمَرَنِى رَسُوْلُ الله ص م. اَنْ اُنَادِيَ اَنَّهُ لاَصَلاَةَ إِلاَّ بِقِرَاءَةِ فَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَمَا زَادَ.
Artinya: Aku disuruh oleh Rasul SAW untuk memberitahukan manusia bahwa tidak ada Shalat kecuali dengan membaca Pembuka Kitab (al-Fatihah), lalu menambahnya (dengan Ayat-Ayat lain)
Sanad
رسول الله:- أبي عريرة- أبي عثمان- جعفر- يحيى- ابن بشّار- (صحّه أبو داود)
(4)
– (821) مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَهِىَ خِدَاٌج، فَهِىَ خِدَاٌج، فَهِىَ خِدَاجٌ، غَيْرُ تَمَامٍ.
Artinya: Siapa yang mengerjakan Shalat tanpa membaca Ummul Qur’an (al-Fatihah), maka shalatnya percuma, maka Shalatnya tidak sempurna, maka Shalatnya tidak sempurna,tidak sempurna

Sanad
رسول الله:- أبو هريرة- أبو السّائب مولى هشام بن زهرة- العلاء بن عبد الرحمن- مالك- القعنبيّ- (صحّه أبو داود)
(5)
– (822) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَصَاعِدًا
Artinya: Tidak ada Shalat bagi orang yang tidak membaca Patihatil Kitab (al-Fatihah), dan seterusnya..

Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- الزهريّ- سفيان- قتيبة بن سعيد وابن السرح- (صحّه ابو داود)
Hadits diatas penulis temukan dalam kitab hadis SunanAbu Dawud, halaman139-140, pada kitab as-Shalah, Bab orang yang meninggalkan membaca Al-Fatihah dalam Shalat dan kualitas haditsnya Shahih.

d. Dalam Kitab Hadits Sunan At-Turmudzi

Penulis mendapati Kitab Hadis Sunan at-Turmudzi dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh Dar al-Kutub al-Ilmiyyah pada perpustakaan IAIN Imam Bonjol Padang dengan kode klasifikasi (A 2×2.22 Nai s. C.5 PADANG).Di dalam kitab ini kami menemukan hadis yang sama. Hadis tentang Al-Fatihah ini kami temukan hannya dalam satu bentuk atau satu rangkaiyan sanad saja. Hadis tersebut berbunyi :
سنن الترمزيّ
جامع الصحيح
– (246) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ .
Artinya; Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Patihah Kitab (Al-Fatihah ).
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- الزهريّ- سفيان بن عيينة- محمد بن يحي وعليّ بن حجر- ( صحّه ترمزيّ )
Hadis di atas di riwayatkan oleh Turmudzi, halaman 80, pada abwabus Shalah dan kualitas Haditsnya Shahih.

e. Kitab Hadits Sunan An-Nasa’iُُ
Penulis mendapati Kitab Hadis Sunan an-Nasa’i dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh Dar al-Kutub al-Ilmiyyah- Beirut pada perpustakan IAIN Imam Bonjol PADANG dengan kode klasifikasi (A 2×2.24 Nis s. C.5). pada Kitab ini ditemukan Hadis yang sama tentan kedudukan Al-Fatihah di dalam Shalat. Hadis tersebut berbuyi :
سنن النّسائ
(1)
– (907) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ .
Artinya: Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Patihah Al-Kitab ( Al-Fatihah
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- الزهريّ- سفيان- محمد بن منصور- ( صحّه النّسائي )

(2)
– (908) لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَصَاعِدًا.
Artinya: Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Patihah Al-Kitab ( Al-Fatihah ),dan seterusnya.
Sanad.
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- الزهريّ- معمر- عبد الله- سويد بن نصر- ( صحّه النّسائي )
Hadis di atas penulis temukan dalam kitab hadis Sunan Nasa’I, halaman 159, Kitabul Iftatah (11), Bab wajib membaca Al-Fatihah dalam shalat (24). kualitas Hadis ini Shahih.

f. Dalam kitab Hadits Sunan Ibnu Majah
Penulis mendapati Kitab Sunan Ibnu Majah Dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh Darul Fikri-Beirut pada perpustakaan IAIN Imam Boajol PADANG dengan kode klasifikasi (A 2×2,26 Qaz s J.1 C.2). Di dalam Kitab ini penulis menemukan Hadis yang sama tentang kedudukan Al-Fatihah dalam Shalat. Hadis tersebut berbunyi :
(1)
– (827) لاَ صَلاَةَ لِمْنَ لمَ ْيَقْرَأْ فِيْهَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ .
Artinya: Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Patihatil Kitab ( Al-Fatihah )
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمودبن الربيع- الزهريّ- سفيان بن عيينة- سهل بن سهل وإسحق بن إسماعيل- هشام بن عمر- ( صحّه …)
(2)
– (838) مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِىَ خِدَاجٌ، غَيْرُ تَمَامٍ. فَقَلَتْ: يَا اَبَا هُرَيْرَةَ فَإِنِّى أَكُوْنُ أَحْيَانًا وَرَاءَ اْلإِمَامِ. فَغَمَزَ ذِرَاعِى وَقَالَ: يَا فَارِسِي اِقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ.
Artinya: Siapa yang shalat tampa membaca Ummul Qur’an ( Al-Fatihah), maka shalatnya tidak sempurna tidak lengkap.
Sanad
رسول الله:- آبو هريرة- آبو السّائب- العلاء بن عبد الرحمن بن يعقوب- إبن جريج- إسماعيل بن عليّة- آبو بكر بن شيبة- ( صحّه …..)

(3)
– (839) لا صلاة لمن لم يقرأ فى كل ركعة بـ (الحمد لله) [الفاتحة: 1] وسورة، فى فريضة أو غيرها.
Artinya: Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Al-Fatihah, mulai dari “alhamdu lillahi” di setiap raka’atnya.
Sanad
رسول الله:- آبو سعيد- آبو نضرة- آبو سفيان السّعديّ- عليّ بن مسهور- سويد بن سعيد- محمد بن الفضيل- آبو كريب- ( صحّه ……)

(4)
– (840) كُلُّ صَلاَةِ لاَ يَقْرَأُ فِيْهَا بِأُمِّ الْكِتَابِ، فَهِيَ خِدَاجٌ.
Artinya: Setiap shalat tampa membaca Ummul Kitab ( Al-Fatihah), maka shalat itu tidak sah.
Sanad
رسول الله:- عا ئشة- آبو يحي- يحي بن عباد- محمد بن إسحق- عبد الآعلي- الفضل بن يعقوب الحزريّ- ( صحّه ….)
(5)
– (841) كُلُّ صَلاَةِ لاَ يَقْرَأُ فِيْهَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، فَهِيَ خِدَاجٌ، فَهِيَ خِدَاجٌ.
Artinya: Setiap shalat tampa membaca Patihah Al-Kitab ( Al-Fatihah ), maka Shalat itu tidak sah, maka shalat itu tidak sah..
Sanad
رسول الله:- حد عمر- آبو عمر- عمر بن شعيب- حسين المعلّم- يوسف بن يعقوب السّلعيّ- الوليد بن عمر و آبن السّكين- ( صحّه …)
Hadis ini penulis temukan dalam kitab Hadis sunan ibnu Majah halaman 141-142, pada Bab Bacaan dibelakang Imam (11) dan pada Kitab Iqamatis shalah . kualiatas hadis ini shahih.
g. Dalam kitab Hadits Al-Muwaththa’
Penulis mendapati Kitab Hadis al-Muwaththa’ dalam bahasa Arab yang di terbitkan oleh Darul fikri pada perpustakaan IAIN Imam Bonjol PADANG dengan kode klasifikasi (A 2×2,28 Ana K. C.5 PADANG).penulis menemukan Hadis tentang hal yang sama. Hadis tersebut berbuyi :
كتاب الموطّآ للإمام مالك
(1)
– (186) عَنْ نَافِعٍ اَنَّ عَبْدَ الله بْنِ عُمَرُ كَانَ يَقْرَأُ فِى الصَّبْحِ فِى السَّفَرِ بِالْعَشْرِ السُّوْرِ اْلأَوَّلِ مِنَ الْمُفَصَّلِ فِى كُلِّ رَكَعَةٍ بِأُمِّ الْقُرْآنِ وَسُوْرَةِ .
Artinya: Rasulullah SAW membaca Ummul Qur’an ( Al-Fatihah) di setiyap raka’at dalam shalatnya……

Sanad
رسول الله:-عمر بن الخطّب- عبد الله بن عمر- نافع- مالك- (صحّه مالك )

(2)
– (188) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدَ الله يقول: مَنْ صَلَّى رَكَعَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَلَمْ يُصَلِّ اِلاَّ وَرَاءَ اْلإِمَامِ.
Artinya: siapa yang shalat satu raka’at tampa membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah ), maka tidak sah shalatnya kecuali kalau mengikut imam.
Sanad
رسول الله:-جابر بن عبد الله- آبي نعيم وهب بن كيسان- مالك- (صحّه مالك )
Hadits ini penulis temukan dalam kitab hadits Al-Muwaththa’, halaman 58-59, pada Kitabus Shalah, Bab ayat yang dibaca dalam Shalat shubuh dan kualitas hadits ini Shahih.

h. Dalam Kitab Hadits Sunan Ad-Darimi
Penulis mendapati Kitab Hadis Sunan ad-Darimi dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh Dar Al-Fikri pada perpustakaan IAIN Imam Bonjol PADANG dengan kode klasifikasi (A 2×2.291 Dar S C.4 PADANG). Penulis menemukan Hadis tentang hal yang sama, yakni tentang kedudukan al-Fatihah dalam Shalat. Hadis tersebut berbunyi :
سنن الدرمي
الجزء 1-2
– (1240) مَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ الْكِتَابِ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ .
Artinya: Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dalam shalatnya.
.
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- الزهريّ- يونس- عثمان بن عمر
Dalam kitab ini penulis hannya menemukan satu bunyi hadis saja yang berkenaan dengan hal tersebut (kedudukan al-Fatihah dalam Shalat). Hadis ini diriwayatkan oleh ad-Darimi dengan kualitas Hadis Shahih.

i. Dalam Kitab Hadits Musnad Ahmad bin Hambal
Penulis menemukan Kitab Hadis Musnad Ahmad ibn Hambal dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleH Dar Al-Fikri pada perpustakaan IAIN ImaM Bonjol PADANG dengan kode klasifikasi (2×2.27 Han M.5 PADANG). Dalam Kitab ini penulis menemukan empat buah hadis tentang hal yang sama dengan perbedaan sanad pada salah satu thabaqat. Hadis tersebut berbunyi :
سنن آحمد بن حمبل
(1)
– حدثنى صلى بنا رسول الله ص م. الصح فثقلت عليه فيها القراءة فلما انصرف رسول الله ص م. من صلاته أقبل علينا بوجهه فقال انى لاراكم تقرؤن خلف امامكم اذا جهر قال قلنا أجل والله اذا يا رسول الله ص م. انه لهذا فقال رسول الله ص م. لا تفعلوا الا بأم القرآن فإنه لا صلاة لمن لم يقرأ بها .
Artinya : janganlah kalian shalat kecuali dengan membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah), karna tidak sah shalat kecuali dengan-Nya.
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع الأنصاريّ- مكحول- إبن إسحق- آبي يعقوب- يعقوب- (صحّه ابن حنبل)
(2)
– حَدَّثَنَا صَلَّى بِنَا رَسُوْْلُ الله ص م. فَقَرَأَ فَثَقَلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ تَقْرَؤُنَ قُلْنَا نَعَمْ يَارَسُوْلَ اللهِ قَالَ فَلاَ عَلَيْكُمْ ان لا تفعلوا الا بفاتحة الكتاب فإنه لا صلاة الابها.
Artinya: Maka janganlah kalian shalat tanpa membaca Pembuka Kitab (Al-Fatihah ),karna sesungguhnya tidak sah shalat kecuali dengannya.
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- مكحول- محمد بن إسحق- محمد بن سلمة- آبي عبد الله- عبد الله- ( صحّه إبنن آحمد )
(3)
– حَدَّثَنَا لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَصَاعِدًا
Artinya: tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Ummul Qur’an ( Al-Fatihah ), maka….

Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع- الزهريّ- معمر- عبد الرزّاق- آبو عبد الله- عبد الله-( صحّه إبن آحمد )
(4)
– حدثنا صلى بنا رسول الله ص م. الصبح فثقلت عليه القراءة فلما انصرف رسول الله ص م. من صلاته أقبل علينا بوجهه فقال انى لا راكم تقرؤن خلف امامكم اذا جهر قال قلنا أجل والله يا رسول الله هذا قال فلا تفعلوا الا بأم القرآن فانه لا صلاة لمن لم يقرأ بها.
Artinya: Maka janganlah kalian shalat tanpa membaca Ummul Qur’an (Al- Fatihah ), karna sesungguhnya tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca-Nya
Sanad
رسول الله:- عبادة بن الصّامت- محمود بن الربيع الآنصاريّ- مكحول- إبن إسحق- يعقوب- آبوعبدالله- عبدالله- (صحّه إبن آحمد )
Hadits diatas penulis temukan dalam kitab hadits Musnad Ahmad bin Hambal, halaman 322, juz 5, tentang Shalat dan kualitas Hadits ini Shahih.

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan penelusuran kedalam berbagai Kitab Hadits Shahih Bukhari, Shahih Muslim ,Sunan Abu Dawud, Sunan at-Turnudzi, Sunan Nasa’I, Sunan Ibnu Majah, Al-Muwaththa’ Sunan Ad-Darimi dan Musnad Imam Ahmad Bin Hambal, ternyata hadits tentang posisi Al-Fatihah َ dalam Shalat yang berbunyi : (لاَصَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ) adalah Shahih, dengan Sanad pertamanya adalah ‘Ubadah bin Shamat. Kami menemukan berbagai perbedaan dalam beberapa sanad dan perbedaan tentang nama Al-Fatihah ini dalam matan Hadits, namun hadits ini tetap Shahih, dalam artian tidak sah shalat seseorang bila ia tidak membaca Al-Fatihah Dalam Shalatnya.

B. SARAN
Dizaman sekarang ini kita sangat sulit membedakan mana yang hadits shahih, hasan dha’if, maudhu’ atau yang bukan hadits sama sekali. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan kita tentang hadits ini.
Disini kami mencoba untuk mentakhrij sebuah hadits tentang kedudukan Al-Fatihah dalam Shalat, dengan harapan agar mempunyai kemampuan untuk membedakan mana yang hadits dan yang bukan hadits ,shahih dan hasannya atau tentang kualitas suatu hadits.
Kami menyadari adanya banyak kekurangan dalam karya kami ini, dari itu kami sangat mengharapkan keritikan dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak, khususnya dari Bapak pembimbing dalam takhrij hadits ini.

MAKALAH
ULUMUL HADIS
Tentang

TAKHRIJ HADITS
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَاب
“TIDAK ADA SHALAT BAGI ORANG YANG TIDAK MEMBACA AL-FATIHAH”

Oleh:

TAUHID
408.587

Dosen Pembimbing:

Drs. M. Basyiruddi, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1430 H/2009M

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya, sehingga dengan semua itu penulis dapat merampungkan makalah ini, dimana makalah ini adalah tugas pribadi yang akhir semester yang harus diselesaikan . Mudah-mudahan dapat memenuhi syarat bagi bapak dosen perkuliahan Ulmul Hadis, Amin…………!
Selanjutnya salam sejahtera tentunya tidak lupa-lupanya kami sampaikan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, dimana beliau adalah satu-satunya yang syafa,atnya sangat kita harapkan dihari akir nanti, beliau adalah promotor ummat yang telah membawa ummat manusia dari alam kekacauan, kebodohan, dan kejahiliyaan menuju alam yang penuh kedamaian, berilmu pengetahuan,dan beramaliyah.
Sebagaimana kita ketahui bersama Hadits merupakan sumber syari’at islam yang kedua setelah Al Qur’an. Hadits memiliki fungsi yang sangat penting terhadap Al qur’an. Dalam fungsi tersebut hadits menjelaskan ayat-ayat Al Qur’an yang tidak ada penjelasan yang dapat dimengerti di dalamnya.
Namun akhir-akhir ini sering kita temukan keraguan tentang keabsahan suatu Hadis, siapa sanadnya, rawinya dan bagaimana sebenarnya kualitas hadis ini, baik itu karna keterbatasan ilmu pengetahuan kita dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba mentakhrij sebuah hadits Rasulullah yang berkenaan tentang posisi Surah al-Fatihah di dalam Shalat.
Mudah-muadahan apapun hasilnya bermanpaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan Intelektual kami dalam mentakhrij Hadits ini. Amien…………..!

No comments yet»

Tinggalkan komentar